Frame Presisi Alat Sablon Manual Anti Bayang

Sablon manual membutuhkan kejelian dan kecermatan dalam penempatan screen saat penggantian warna. Alat sablon kaos manual model freme presisi adalah alat sablon terbuat dari alumunium yang menpunyai tingkat presisi cukup baik untuk menyablon kaos. Alat sablon kaos model freme sangat praktis dan cepat dalam mengerjakan kaos jumlah banyak maupun sedikit. Penggantian screen dengan warna yang banyak dan full area sablon. Bisa digunakan pada kaos jadi dan untuk kaos yang masih dalam bentuk lembaran (belum dijahit). Alat ini sangat mudah digunakan bagi pemula sekalipun.

1. Alat sablon kaos manual model freme presisi ini terdiri dari
  • 1 freme alumunium 
  • 1 papan seting kain, 
  • 2 catok penjepit screen, 
  • 2 Noken cowok yang menempel pada frame
  • Noken cewek untuk papan (2 noken untuk satu papan). 

2. Untuk membuat alat sablon kaos manual model freme presisi ini sangat mudah, Anda cukup melihat gambar kerja dibawah ini untuk membuatnya, 


3. Papan triplek untuk setting kain, Anda bisa membuat sendiri dalam jumlah banyak,



4. Dan untuk noken banyak penyedia yang menjual di internet, Anda bisa membelinya secara online, penampangnya seperti gambar dibawah ini;


5. Penampang sudut;



6. Cara pasang Noken pada papan triplek;


Cara Membuat Tinta Plastisol Sendiri

Pada dasarnya cara kerja tinta plastisol adalah membuat plastic PVC yang terdispersi dalam plasticizer menjadi matang dengan melakukan sebuah reaksi sambung silang (cross linking). Bahan yang biasa dipakai sebagai cross linker adalah peroksida organik, misalnya Dicumyl peroxide (DCP). DCP ini di-dekomposisi-kan untuk menghasilkan radikal aktif yang membuat terjadinya reaksi sambung silang polimer PVC. Temperatur yang dibutuhkan agar DCP terdekomposisi ada di kisaran 140 ̊C 200 ̊C. Itulah sebabnya mengapa Plastisol membutuhkan suhu yang cukup tinggi agar matang sempurna.

Resin PVC yang digunakan dalam perekat plastisol biasanya merupakan campuran antara jenis suspensi dan dispersi. Resin PVC (dalam bentuk bubuk halus) ini didispersikan ke dalam plasticizer (berbentuk cairan agak kental). Dalam formulasi plastisol, plasticizer sama pentingnya dengan PVC resin. Plasticizer akan menentukan karakter rheologi plastisol dalam bentuk pasta dan sifat fisis setelah terjadi curing. Sifat sifat tersebut akan tergantung dari konsentrasi dan jenis plsticizer yang digunakan dalam formulasi. Plasticizer yang umum dipakai dalam plastisol adalah jenis pthalat (DOP atau DBP). Selain itu masih dibutuhkan beberapa aditif lain untuk mendapat karakter plastisol yang diinginkan.

Berikut ini formula yang bisa Anda pakai untuk memulai percobaan membuat tinta plastisol putih (jenis color mixing system). Formulasi ini hanya sekedar formulasi dasar yang harus Anda modifikasi sendiri untuk mendapat hasil yang sesuai dengan kebutuhan Anda.

Tinta Plastisol Putih (color mixing system):

    1  Resin PVC suspension grade (SG-5):50 gram
    2  Resin PVC dispersion grade:200 gram
    3  Titanium dioksida (TiO2):250 gram
    4  DOP/DBP:400 gram
    5  Zinc Oxide:10 gram
    6  Stearic acid:10 gram
    7  Calcium carbonate:50 gram
    8  Dicumyl Peroxide (DCP) :20 gram

Prosedur:

Pengerjaan pencampuran pasta plastisol ini sangat optimal jika dilakukan dengan mixing pada suhu sekitar 70 ̊C, silahkan sesuaikan peralatan Anda.
  1. Masukkan DOP pada bejana stainless, sambil diaduk pelan tambahkan Titanium dioksida. Naikan kecepatan mixer, aduk 2 jam dengan high speed (1.500 - 2.000 rpm) hingga partikel titan menjadi halus.
  2. Sambil terus diaduk tambahkan resin PVC sedikit demi sedikit sampai tercampur merata (gunakan pemanasan suhu 70 ̊C) hingga terbentuk pasta yang lembut.
  3. Turunkan kecepatan mixer menjadi medium speed (500 rpm)
  4. Tambahkan berturut-turut kalsium, zinc oxide, stearic acid dan DCP.
  5. Aduk hingga rata sempurna.

Keterangan:
    1. Kekentalan pasta dapat disesuaikan dengan menambahkan atau mengurangi komposisi DOP.
    2. Jumlah DOP berpengaruh pada kelenturan hasil akhir.
    3. Tingkat kekerasan dan tingkat kekeringan hasil akhir dapat disesuaikan dengan mengatur jumlah DCP.
    4. Untuk membuat warna lain tinggal ganti titan dengan pigmen warna.
    5. Anda juga bisa menggunakan liquid colorant dyestuff utk memperoleh warna transparan.
    6. Untuk menekan harga, dapat memperbesar komposisi kalsium dalam jumlah tertentu, tetapi semakin besar jumlah kalsium maka kualitas hasil akhir akan menurun.

    Teknik Cetak Tinggi

    Cetak tinggi merupakan salah satu teknik mencetak yang memanfaatkan bentuk yang paling tinggi yang berasal dari plat klise untuk menghasilkan bentuk karya berupa gambar. Acuan cetak tinggi itu serupa dengan panel ukiran atau panel relief, oleh sebab itu cetak tinggi disebut juga cetak relief. Acuan cetak tinggi dibuat dari bahan-bahan keras dan lunak.

    Salah satu alasan teknik cetak tinggi masih digunakan hingga kini adalah ia mampu melakukan beberapa "pekerjaan khusus" yang tidak bisa dilakukan oleh mesin dengan teknik cetak lain. Contoh pekerjaan-pekerjaan khusus tersebut adalah, Stans & Rill, Perforasi, Embose, dan lain sebagainya.

    Berikut adalah penjelasan dari masing-masing pekerjaan khusus tersebut:
    1. Stans & Rill, Stans merupakan pekerjaan memotong yang tidak dapat dilakukan oleh mesin potong. Sedangkan Rill adalah pemberian jejak dengan tujuan memudahkan pelipatan. Stans dan Rill banyak ditemukan pada cetak kemasan.
    2. Perforasi, bertujuan untuk memudah penyobekan. Adapun bentuk-bentuk perforasi adalah sebagai berikut: Garis, Hole/lubang, Persegi/Kubus, Persegi panjang
    3. Cetak Timbul, cetak timbul sendiri dibagi menjadi dua bagian, yaitu cetak timbul dengan pemanasan dan cetak timbul tanpa pemanasan.
    4. Cetak Embose, adalah cetakan yang digunakan untuk memberikan efek timbul pada hasil cetakannya. Pada prosesnya, cetak embose menggunakan dua buah klise yang berbeda, yaitu klise patris dan klise matris. Yang mana klise matris diletakkan pada Acuan cetak, sedangkan klise patris ditempelkan di degel.
    5. Cetak Nomorator, adalah cetakan yang digunakan untuk memberikan nomor urut padah hasil cetak.
    6. Cetak Hot Print, adalah teknik cetak yang mengunakan alumunium foil sebagai bahan cetaknnya contoh pada undangan , kartu nama. kop surat yang menghasilkan warna-warna emas ,perak,silfer dan lain lain 
    7. Stempel, adalah cetakan yang menggunakan karet sebagai bahan cetakan. Hasil cetakan stempel berasal dari tulisan atau gambar yang timbul pada stempel.
    dan masih banyak lagi teknik cetak tinggi yang tidak saya sebutkan, seperti teknik letterpress yaitu mencetak dengan menyusun huruf satu persatu sebagai bahan cetakan, dan biasanya mencetak menggunakan handpress dan sekarang teknik tersebut sudah hampir tidak dipakai lagi.....

    Formula Membuat Lem Putih (PVAc Glue)

    Dalam perusahaan percetakan atau sablon, tidak lepas dari fungsi lem putih yang digunakan untuk merekatkan kertas pada saat menjilid hasil cetakan. Disini formula lem putih adalah formula dasar, setiap produk pabrik tentunya mempunyai racikan rahasia sendiri. Anda bebas berekperimen sendiri dengan merubah komposisi untuk mendapatkan kulitas yang diinginkan untuk keperluan perusahaan Anda dalam menghemat biaya produksi.


    Dalam pembuatan lem putih alat, bahan dan langkah yang dilakukan adalah:

    Peralatan:
    1. Kompor pemanas
    2. Panci
    3. Pengaduk kayu
    4. Thermometer masak (range -10 ̊C – 250 ̊C)

    Bahan untuk campuran 1 kg:

        1  Polyvinil Acetat (PVAc) 55 % solid = 291 gr:29.1 %
        2  Polyvynil Alcohol (PVA) = 36 gr:3.6 %
        3  Dextrin = 109 gr:10.9 %
        4  Resol 65 % = 255 gr:25.5 %
        5  Air = 309 gr:30.9 %


    Fungsi dari masing-masing bahan dasar:
    1. Polyvinil Acetat (PVAc), adalah suatu senyawa polimer yang bersifat elastis, zat ini bersifat fleksibel dan tidak bersifat asam. Berguna untuk membuat suatu lapisan fleksibel saat lem putih mengering.
    2. Polyvynil Alcohol (PVA), berguna sebagai stabilizer larutan.
    3. Dextrin, berguna untuk membuat lapisan film padasaat lem mengering.
    4. Resol (Phenol Formaldehhyde Resin), berguna sebagai resin yang menambah daya rekat lem
    5. Air, berguna untuk mengencerkan larutan.

    Cara pembuatan:
    1. Campurkan Dextrin (109gr) dengan sebagian Air (150gr)
    2. Panasakan sambil diaduk terus menerus hingga suhu 70 ̊C
    3. Setelah larut turunkan suhu dan pertahankan diantara 50 ̊C – 60 ̊C
    4. Tambahkan sebagian Air (100 gr)
    5. Masukan PVA (36gr) dan PVAc (291gr) secara bertahap, aduk terus hingga benar-benar larut
    6. Apabila telah larut sempurna tambahkan sisa Air (59gr)
    7. Masukan Resol 65 % (225gr), aduk hingga merata.
    8. Lem siap digunakan.

    Meja Sablon Murah Meriah Ala Mbah-e Sablon

    Meja sablon ini saya buat khusus untuk menyablon/mencetak kertas, plastik, mika, plat, dll, seperti untuk nyablon undangan, plastik bungkus makanan ringan, mika gantungan kunci, plat nomor rumah, dan masih banyak lagi.  Yang jelas kalau untuk menyablon kaos kurang efisien dan meja untuk menyablon kaos nanti ada posting tersendiri.

    Berikut ini adalah gambar penampang meja tersebut, Anda bisa menirunya bila berkenan:



    Penjepitnya juga sederhana, hanya pakai baut, lebih mudah lagi kalau Anda menggunakan baut kuping.



    Demikian... semoga bisa membantu bagi para sabloner pemula yang modalnya masih pas-pasan..

    Sablon Cabut Warna (Discharge) Ala Mbah-e Sablon

    Anda tukang sablon lawas..?, pasti sudah tahu Sablon discharge atau sablon cabut warna yang maksudnya media kain kaos apabila di sablon tintanya menghilangkan warna dari kaos, dan akan mengganti warnanya sesuai dengan warna tintanya, tinta discharge Anda pasti tahu harganya cukup mahal, trik sablon kali ini adalah eksperimen tentang bagaimana mensiasati harga tinta discharge yang harganya cukup mahal, tapi ingat sebelum di jual pada konsumen sebaiknya Anda melakukan eksperimen dulu, yang sudah saya coba hasil dari eksperimen ini hasilnya cukup bagus dan unik, warnanya seperti batik,

    Dibawah ini adalah contoh hasil eksperiman sablon cabut warna tanpa pigmen yang saya beri nama Sablon Cabut Warna (Discharge) Ala Mbah-e Sablon:


    Adapun formula oplosannya cukup sederhana:
    1. Emulsifier (bahan pengental tinta sablon, bisa dibeli di toko perlengkapan sablon)
    2. Binder (bahan pengikat pasta dengan pewarna)
    3. Bayclin (pemutih pakaian, banyak dijual ditoko-toko terdekat, yang juga biasa digunakan sebagai penghapus screen, setelah selesai naik cetak)
    Sudah itu saja, dan cara buatnya juga mudah, siapkan binder di mangkok plastik, tuangkan bayclin secukupnya, Anda bisa kira-kira sendiri, yang terakhir tuang emulsifir secukupnya (sedikit saja, apabila kurang ketal tambah lagi) dan aduk sampai lumer, dan oplosan tinta / pasta Discharge abal-abal siap untuk digesut pada media kain kaos atau baju, caranya seperti umumnya kita menyablon pada kaos.


    Demikian tip dan trik singkat  Sablon cabut warna ala Mbah-e Sablon yang aku dapatkan ilmunya dari hongkong... semoga bermanfaat



    Teknik Etsa

    Etsa atau Etchant, adalah proses dengan menggunakan larutan asam kuat untuk mengikis bagian permukaan logam yang tak terlindungi untuk menciptakan desain pada logam. Sebagai metode dalam seni grafis, Etsa merupakan teknik paling penting dalam sejarah karya seni grafis Barat (old master prints) dan masih tetap banyak digunakan sampai sekarang.
    Sebagai contoh seperti gambar dibawah ini, dalam pembuatannya menggunakan teknit Etsa untuk menciptakan kedalaman pada bidang lekukan.

        
    Caranya tidak sulit, hanya membutuhkan ketekunan dan ketelitian, langkah-langkahnya sebagai berikut:
    • Membuat film (klise)
    • Melapisi logam yang akan di Etsa dengan cara disablon tinta.
    • Pengetsaan
      
    Membuat film (klise);
    Pada bagian ini aplikasi CorelDRAW berperan dalam membuat rancangan gambar maket miniatur logam, dan kita cetak dengan printer laser jet diatas kertas kalkir, hasilnya seperti dibawah ini.



    Melapisi logam yang akan di Etsa dengan disablon;
    Proses pengabdrukannya bisa lihat disini!, cuma yang dipakai screen halus (T 180 s/d T 200). Setelah proses penyablonan selesai kita keringkan plat diatas kompor, kita pakai penjepit agar tidak panas, usahakan jangan sampai gosong dan melengkung. Setelah itu kita dinginkan, dan pada bagian belakang pelat, kita lapisi dengan cat atau cairan aspal agar tidak ikut tergerus (erosi)

    Pengetsaan;
    Untuk proses pengetsaan, kita siapkan wadah plastik yang lebarnya kurang lebih dua kali lebar logam. Sebelumnya kita siapkan dulu larutan Etsa:
    • Ferichlorit 2 bagian
    • Air Hangat (bukan panas) 10 bagian
    Kita aduk sampai rata, masukkan logamnya, goyangkan perlahan terus, sampai kedalaman yang kita inginkan. Tidak ada ketentuan berapa lama waktu pengetsaan, karena tergantung seberapa dalam yang kita inginkan, dan seberapa pekat larutan yang kita buat. Semakin pekat semakin cepat, tetapi hasil etsa kurang halus. Setelah selesai, kita bersihkan permukaan dan bagian belakang bisa menggunakan amplas, bensin atau thinner, Kalau kita menyablon dengan menggunakan tinta PVC untuk membersihkan atau menghapus menggunakan pelarutnya yaitu Reducer M3.

    Demikian....Semoga bermanfaat.

    Lebih lengkap tentang Teknik Etsa bisa lihat disini!!