Cat Plastisol

Plastisol adalah jenis tinta tekstil yang berbasis minyak, terbuat dari bahan resin PVC dan Plasticizer. tinta ini sangat mudah digunakan karena tinta tidak akan kering pada saat penyablonan sehingga bisa dilakukan oleh siapapun tanpa khawatir tinta akan kering dipermukaan screen.

Karena tinta tidak akan kering pada suhu ruangan, maka dibutuhkan alat pengering khusus yaitu dengan infra red curing, yang intinya tinta ini akan kering jika dipanaskan dengan bara api, yang jadi masalah dari mana sumber panas tersebut, ya kalau ada dananya sih tinggal beli aja infra red curing yang sudah jadi. tapi tidak semua dari kita mampu beli alat tersebut, yang pada saat pertama kali alat ini keluar, harganya bisa mencapai 20 jutaan, meskipun sekarang harga sudah turun drastis, dan ada juga buatan lokal yang lebih murah. padahal kalau kita jeli membaca peluang bisa saja kita beli alatnya lalu kita terima makloon curing infrared, lumayan kan.

Sebenarnya kalau kita mau sedikit berinovasi banyak cara yang dapat kita lakukan untuk mengatasi masalah pengeringan tinta plastisol tersebut antara lain:: gunakan oven listrik meskipun spacenya terbatas, selain itu bisa juga kta bikin rangkaian dengan kawat wolfram. tapi biasanya kalau pakai tenaga listrik lumayan juga makan watt-nya. kalau khawatir biaya listrik jadi besar, bisa kita gunakan gas dengan stove khusus yang tidak mengeluarkan lidah api tapi berupa bara, lebih hemat kan! tetapi cara apapun yang digunakan harap selalu berhati-hati.

Tinta plastisol akan kering pada suhu 110 DC untuk Flash Curing artinya untuk pengeringan cepat hanya pada permukaannya, hal ini dilakukan jika kita akan melakukan penyablonan dengan beberapa warna. dan tinta ini akan kering total pada suhu 160 DC.

A. Jenis Tinta Plastisol  
ada beberapa jenis tinta plastisol yang dapat kita gunakan sesuai dengan kebutuhan, antara lain:
  1. Color Mixing System, tinta jenis ini terdiri dari beberapa warna yangdapat dicampur (mix) satu sama lain untuk menghasilkan warna tertentu, jadi kita cukup menyediakan 5 warna primer (putih, hitam, merah, kuning dan biru) yang dapat kita campur untuk mendapatkan warna tertentu. disamping itu tinta jenis ini juga menyediakan tinta fluorescent (transparant) dalam warna merah, kuning, biru, pink dan ungu.
  2. Process Inks, tinta jenis ini digunakan untuk sablon sparasi (realistic photo) dimana penyablonan dapat dilakukan dengan cara wet on wet (basah timpa basah). tinta ini terdiri dari warna Cyan, Magenta, Yellow, dan Black.
  3. Tinta Putih, yang dapat digunakan sebagai tinta dasar (underbase), atau digunakan khusus untuk sablonan warna putih
  4. Tinta Clear, tinta ini berwarna bening, sangat cocok untuk disablonkan diatas warna lain atau digunakan sebagai media glitter, metalic,caviar beads,dll
B. Additive  
Untuk mendapatkan hasil sablon yang lebih maksimal dibutuhkan beberapa addtive, antara lain:
  1. Reducer bening/putih yang berfungsi sebagai pengencer tinta plastisol
  2. Powder pengental, untuk mengentalkan tinta
  3. Pelembut tinta, sangat baik untuk sablon wet on wet
  4. Flash additive, untuk menurunkan temperatur flash curing
  5. Transfer powder, sebagai lem untuk sablon dengan teknik transfer HD additive, adalah untuk sablon cetak tinggi (high density) dengan hasil sablonan sisi rata

C. Screen
Karena tinta plastisol adalah tinta berbasis minyak (solvent base) maka tintanya cenderung memiliki tekstur yang lebih lembut sehingga screen yang cocok digunakan adalah: 
  1. T.54,T.61,S.83 Digunakan untuk sablon High Density, S.83 sangat baik digunakan karena tinta akan turun dengan maksimal 
  2. T.61 untuk sablon Clear 
  3. T.77 untuk sablon sedang 
  4. T.120 untuk sablon sparasi (realistic photo)

Video Proses Sablon Plastisol



Cara Afdruk Screen Sablon Kaos

Langkah 1
Pastikan screen dalam keadaan bersih (jangan ada noda bekas obat afdruk lama). Selanjutnya buat campuran obat afdruk untuk kain (tekstil), masukkan obat afdruk secukupnya dan beri beberapa tetes emulsi (sensitizer) sebagai campurannya kedalam gelas atau tempat yang sudah kita siapkan dan aduk hingga rata.

Penting!!!  Saat membeli obat afdruk kita mendapatkan 2 botol obat, satu botol besar obat afdruk dan sensitizer dalam botol kecil, pastikan obat afdruk untuk tekstil dan jangan pernah langsung mencampur keduanya sekaligus karena obat afdruk akan cepat rusak, buat secukupnya saja sesuai dengan banyaknya screen yang akan kita afdruk, kecuali apabila obat afdruk yang sudah dicampur kita simpan pada lemari es akan awet.


Langkah 2
Pengolesan screen, tuang obat afdruk yang telah kita campur tadi kebagian luar screen,


Ratakan dengan alat yang telah disediakan (seperti mika, penggaris atau sejenisnya). Lakukan hal yang sama dibagian dalam screen. Sampai obat benar-benar rata menutupi pori-pori kedua sisi dari screen tersebut.



Langkah 3
Keringkan screen dengan hairdryer dalam ruangan gelap/tidak ada cahaya matahari (tidak perlu terlalu gelap amet ntar gak bisa melihat masbro),


Langkah 4
Masih dalam ruangan gelap siapkan meja afdruk, bersihkan permukaan kacanya dan pastikan lampu dan kelengkapan lainnya siap., tempelkan film pada posisi yang benar (terbaca) diatas meja afdruk, selanjutnya letakkan screen dengan posisi bagian dalam diatas.


Langkah 5
Letakkan kain hitam dan busa spon diatas screen, sesuaikan dengan ukuran midangan screen.



Selanjutnya sebagai perata busa spon letakkan triplek tebal diatas screen;



Dan letakkan pemberat diatasnya;



Langkah 6
Nyalakan lampu pada meja afdruk, jika yang dipergunakan adalah lampu 2 x 20 watt, waktu penyinaran  10 menit untuk screen warna putih dan 15 menit untuk screen warna kuning;



Kalau kita susun sesuai urutan, bisa di lihat gambar dibawah ini;



Setelah selesai proses penyinaran, segera matikan lampu, angkat pemberat, lepas spon dan kain hitam, lepas film yang menempel pada bagian luar screen dan segera guyur dengan air. Setelah diguyur dengan air maka akan kelihatan perubahan warna pada bagian yang di film tadi. Warna yang biasanya cenderung muda dan tembus pandang itu adalah area gambar hasil afdruk tadi. Semprot dengan semprotan air secara perlahan pada area tersebut sehingga gambar yang diinginkan akan terbentuk sempurna dan seluruh pori-pori terbuka. Jangan memegang atau menyentuh keras kain screen pada sat proses ini. Teliti kembali screen yang telah diafdruk tersebut. Jika terdapat lubang-lubang kecil yang tidak kita inginkan sebagai akibat dari permukaan meja atau gambar klise yang kotor segera lakukan penursiran (tursir) dengan sisa obat afdruk dan menggunakan lidi. Keringkan screen dan screen sablon kaos siap dipakai.

sumber gambar; MKG

Cara Membuat Spanduk dengan Cetak Sablon

Pada tutorial kali ini yang kita bahas tentang membuat spanduk dengan cara di cetak Sablon.

Bahan-bahan yang dibutuhkan :
  1. Meja papan ukuran 150 x 800 cm
  2. Midangan Screen ukuran 120 x 750 cm
  3. Rakel yang panjangnya 120 cm
  4. Pasta (Extender) + Pewarna
  5. Cutter
  6. Kain Tetron warna putih  lebar 90 atau 115
Caranya :
Ada 3 cara untuk membuat master/film untuk keperluan pembuatan spanduk. Pertama-tama kita desain melalui computer, disini kita mendesain dengan CorelDRAW, kita buat sesuai dengan ukurannya, misalnya kita akan buat spanduk seperti gambar dibawah ini dengan ukuran 1m X 7m.


Kita setting gambar, untuk menghemat tinta printer kita jadikan outline saja dengan cara seleksi objek text klik pilihan tanda X pada Color Palette dan untuk menampilkan outline klik kanan pada pilihan warna hitam pada Color Palette.


Cara 1 : Membuat film dengan cara di Print dengan printer standard
Siapkan kertas ukuran A4, atur menu Print, rubah ukuran kertas menjadi A4, pada tab Layout > beri tanda centang pada Print tiled pages.


Dan klik Preview, sehingga tampilan akan seperti gambar dibawah ini, kalau sudah dirasa benar preview-nya selanjutnya klik tombol Print satu kali saja untuk proses mencetak keseluruhan, setelah proses mencetak selesai, sambung kertas dengan cara direkatkan satu persatu kertas dengan lem, selanjutnya di cutting (plong) menggunakan cutter.


Cara 2 : Membuat film dengan menggunakan Proyektor.


Bahan yang kita gunakan adalah Plastik mika/astralon, potong sesuai dengan ukuran yang ditentukan dan rekatkan di dinding menggunakan solatip, kemudian desain yang sudah kita buat tadi sorot ke plastik mika/astralon yang sudah di rekatkan didinding dengan skala sesuai dengan ukuran yang kita harapkan, selanjutnya jiplak outline text tulisan dengan spidol permanent warna hitam, setelah selesai proses menjiplak kita cutting (plong) plastik mika/astralon menggunakan cutter.


Cara 3 : Membuat film dengan menggunakan Plotter.


Cara ini lebih efisien karena astralon langsung kita cetak menggunakan astralon dengan ukuran yang sebenarnya, setelah selesai proses cetak, plastik mika astralon langsung kita cutting (plong).
Setelah selesai, siapkan kain titron putih yang sudah dipotong sesuai ukuran diatas meja ukuran 150 X 800, taruh film yang sudah di cutting (plong) tadi diatas kain, selanjutnya midangan kain screen (kain saring) letakkan diatas dan beri lem kastol pada pojok-pojoknya dan tempat-tempat yang dirasa perlu, dan proses pra cetak selesai, langkah selanjutnya kita bisa memulai proses pembuatan spanduk spanduk, warna blok kita dahulukan, disini kita akan membuat blok warna kuning, tuangkan pasta yang sudah di campur pewarna kuning pada salah satu sisi midangan screen dan pesut menggunakan rakel ukuran yang lebih lebar dari lebar kain.


Begitu juga dengan warna kedua yaitu warna hitam, lakukan seperti langkah diatas.


Hasil akhir akan seperti gambar dibawah ini, biarkan beberapa saat sampai kain yang sudah di cetak / disablon benar-benar kering.


Langkah terakhir untuk finishing kita jahit pinggir kain berbentuk kolong untuk menempatkan kayu sebagai tempat mengikat tali.

Catatan:
"Apabila kita mencetak 1-5 spanduk kita bisa menggunakan kertas sebagai master film-nya, tapi apabila kita akan mencetak partai besar, kita wajib menggunakan plastik mika/astralon karena apabila kita istirahat screen bisa dicuci untuk dilanjutkan pada hari berikutnya"
Demikian tutorial singkat membuat spanduk dengan cara cetak sablon, semoga bermanfaat;

Kain Screen Sablon dan Kegunaannya

Screen berfungsi sebagai perantara tinta sablon ke media sablon. Screen sablon terdiri dari rangka (bingkai) dan kain kassa (kain screen). Rangka atau bingkai yang umum atau yang biasa dipakai oleh tukang sablon terbuat  dari kayu, sebaiknya rangka/bingkai terbuat dari bahan yang stabil, tidak mudah susut, kuat ringan, dan tahan terhadap zat kimia.

Aluminium sangat baik digunakan untuk screen ukuran besar yang biasa dipakai untuk produksi masal seperti sablon spanduk. Untuk bingkai kayu kita gunakan kayu yang benar-benar kering sehingga tidak mudah susut, kuat dan ringan. Salah satu kayu yang baik diguanakan adalah kayu jati. Kayu ini kuat, tahan terhadap zat kimia.

Dibawah ini adalah berbagai macam ukuran screen dan kegunaannya, ukuran screen biasa disebut Thick disingkat T yaitu kerapatan pada anyaman benang-benang screen.

Screen  T 48
Screen kasar ini memiliki lubang pori-pori cukup besar, sehingga mampu menyalurkan tinta dalam jumlah yang cukup banyak dan tebal. Biasa digunakan untuk media handuk, selimut, karpet, karung, aku sendiri biasa menggunakan  48 T untuk blok/dasar pasta rubber putih pada kaos warna gelap.

Screen  T 61
Ukuran ini lubang pori-porinya juga lumayan besar maka baik digunakan untuk sablon pasta rubber/karet pada warna kedua pada kaos, juga biasa dipakai sablon dengan teknik foaming (sablon untuk mendapatkan ketebalan tertentu),  juga baik untuk sablon lem stiker.

Screen  T 77
Digunakan untuk menyablon kaos dengan menggunakan tinta Extender terutama untuk desain yang besar, baik juga digunakan untuk membuat spanduk.

Screen  T 90
Digunakan untuk menyablon kaos dengan tinta Extender terutama untuk desain yang kecil atau desain raster, baik juga digunakan untuk kain tekstil yang bertekstur halus seperti kain saten, peles dan sutera.

Screen  T 120
Digunakan untuk menyablon karton, seng, kayu, kulit, dan kayu. karung plastik (glangsi)

Screen  T 150
Digunakan untuk sablon kertas daya serap tinggi, seperti kertas Hammer, Hawai yang biasa digunakan untuk undangan.

Screen  T 165
Screen ini tergolong screen dengan lubang pori-pori halus, biasa untuk sablon kertas dengan daya serap rendah, baik juga untuk sablon plastik, logam dan kaca.

Screen  T 180
Biasa digunakan untuk mencetak plastik dan bahan-bahan yang bertekstur sangat halus.

Screen  T 200
Biasa digunakan untuk mencetak pada media plastik, kaca dengan teknik raster.
Demikian sekelumit tentang kain screen dan kegunaannya, semoga bermanfaat.

Jenis Bahan Kain Kaos

Bahan dasar dalam pembuatan kain kaos yang umum terdapat di pasaran ada beberapa macam, diantaranya adalah Cotton Combed, Cotton Carded, CVC, TC, PE, Hyget. Jenis bahan kaos ini umumnya digunakan untuk kaos oblong. Untuk kaos berkerah atau kaos polo (polo shirt) bahan yang digunakan adalah cotton pique atau lacoste. Sedangkan untuk jaket, jumper, atau hoodie, biasanya digunakan bahan fleece atau terry.
Jika Anda mengutamakan kenyamanan, pastikan menggunakan kaos yang menggunakan bahan 100% katun. Bahan kaos seratus persen katun (100% cotton) adalah bahan kaos yang 100 % terbuat dari serat kapas alam. Bahan kaos katun ini memiliki karakteristik bahan yang relatif halus, dingin, nyaman dipakai, dan menyerap keringat, sehingga sangat cocok dipakai di wilayah beriklim tropis seperti indonesia.


Jenis-jenis bahan kaos:

1. 100% COTTON COMBED (20s, 24s, 30s)
Bahan katun combed terbuat murni 100% dari serat kapas alami. Bahan combed berkarakteristik memiliki tekstur yang halus, dingin, nyaman, dan menyerap keringat, sehingga sangat nyaman dan cocok dipakai di Negara tropis seperti Indonesia. Kain Combed memiliki serat benang yang lebih halus dan rata sehingga penampilannya akan menjadi lebih halus, rata dan rapih. Ada beberapa jenis kain combed yang ada di pasaran. Hal ini dibedakan berdasarkan jenis benang yang digunakan serta setting gramasinya (gr/m2). Ada combed 20s, 24s, 30s. hal yang membedakan adalah ketebalan kain combed. Kain 20s memiliki ketebalan yang paling tebal, sedangkan combed 30s memiliki ketebalan yang paling tipis. Kain Combed 20s merupakan kain yang paling banyak dipakai dan menjadi favorit kaos distro karena selain kenyamanan ketika digunakan, harganya juga tidak mahal.

2.100% COTTON CARDED (20s, 30s)
Dibandingkan dengan kain combed, kain cotton cardet memiliki serat benang yang kurang halus. Kain cardet merupakan kain KW1 nya kain combed sehingga Hasil rajutan dan penampilan bahan kurang halus dan kurang rata. karena harganya relatif lebih murah dibandingkan cotton combed, bahan cotton cardet sering digunakan untuk kaos-kaos dengan target pasar kelas menengah, misalnya untuk kaos pabrik, seragam buruh, dan juga kaos oblong olahraga.

3. POLYESTER dan PE
Polyester sesuai namanya, merupakan bahan serat sintetis yang terbuat dari bahan ester (dalam hal ini hasil sampingan minyak bumi dan dibuat bahan berupa serat fiberpoly). Dibandingkan katun, kain jenis ini lebih tipis, agak kasar, dan tidak bisa menyerap keringat sehingga sangat panas ketika dipakai.

4. TC (TETERON COTTON)
Seiring dengan kemajuan teknologi, terpengaruh juga teknologi pengolahan bahan kain. Banyak bahan kain hasil dari penggabungan katun dan Polyester, salah satunya adalah TC. Jenis bahan ini merupakan campuran dari 35% cotton combed dan 65% polyester. TC ini seperti PE, terasas panas ketika memakainya karena kurang bisa menyerap keringat. Namun kelebihannya bahan ini lebih tahan kusut, dan tidak mudah melar meski sudah lama dipakai.

5. CVC ( COTTON VISCOSE)
Jenis bahan ini adalah campuran dari 55% Cotton Combed dan 45% Viscose. Kelebihan dari bahan ini adalah tingkat shrinkage-nya (susut pola) lebih kecil dari bahan Cotton. Jenis bahan ini juga bersifat menyerap keringat. Viscose biasa juga disebut rayon. Sebuah bahan serat sintesa celulosa organic (buatan manusia) yang biasa digunakan sebagai bahan kain. Teksturnya memiliki kesamaan dengan tekstur kapas. Viscose biasanya digunakan untuk menambahkan kenyamanan pada serat sintesis dan juga menambah kecerahan warna. Serat Viscose mempunyai tahanan kelembaban yang lebih tinggi, kecemerlangan warna yang lebih baik dan lebih lembut dibanding kapas. Namun kain ini terkesan mewah, sehingga harganya mahal dan jarang tersedia di pasaran.

6. HYGET
Jenis bahan ini terbuat dari plastic dan sangat tipis, oleh karena itu harganya sangat murah. Namun bahan ini, bisa dibilang kurang layak dan nyaman untuk dijadikan kaos. Biasanya pembuatan kaos dengan bahan ini dilakukan jika ingin membuat kaos dengan jumlah massal tetapi dana yang tersedia tidak terlalu banyak. Bahan ini banyak digunakan untuk keperluan kampanye partai.


Jenis rajutan bahan kaos:

1. SINGLE KNITT
Pengertian teknisnya adalah rajutan jarum single. Penggunaan bahan kaos hanya satu permukaan saja, artinya kaos tidak bisa digunakan dibolak-balik (2 permukaan). Jenis rajutan rapat, bahan padat, kurang lentur (stratching). Sebagian besar produk kaos yang ada di pasaran adalah memakai jenis rajutan Single Knitt.

2. DOUBLE KNITT
Sebutan lainnya adalah interlock. Pengertian teknisnya adalah rajutan Jarum Double sehingga bahan kaos bisa digunakan bolak-balik (atas bawah tidak masalah). Jenis rajutan tidak rapat, bahan kenyal, lembut, dan lentur. Produk kaos yang biasa memakai rajutan jenis ini adalah pakaian untuk bayi dan anak-anak.

3. PIQUE ATAU LACOSTE
Pengertian teknisnya adalah rajutan dengan texture / corak atau motif. Penggunaan tidak bisa dibolak-balik. Jenis rajutan bertexture, bulat, kotak, atau menyerupai segitiga kecil-kecil. Sebagian orang ada yang menyebut bahan ini Cuti, dan hanya lazim digunakan untuk Polo Shirt atau Kaos Kerah. Sama seperti combed, kain pique/lacoste di pasaran dapat dibedakan berdasarkan bahan dasarnya (cotton, cvc, polyseter), jenis benangnya (20′s, 30′s), serta corak rajutannya.

4. STRIPER ATAU YARN DYE
Pengertian teknisnya adalah rajutan kombinasi benang warna (Yarn Dye). Penggunaan tidak bisa di bolak-balik. Jenisnya bisa Single Knitt maupun Double Knitt. Finishing harus openset / belah. Orang awam menyebut bahan ini dengan sebutan bahan salur / warna-warni. Biasa digunakan untuk produk kaos dewasa (Pria, Wanita, T-Shirt, maupun Polo Shirt).

5. DROP NEEDLE
Pengertian teknisnya adalah rajutan dengan variasi cabut jarum. Penggunaannya bisa di bolak-balik. Jenis rajutan texture garis lurus vertikal, lembut, dan lentur. Produk kaos ini banyak digunakan untuk Rib Leher (T-Shirt), Ladies T-Shirt Body Fit, dan kaos singlet.


Jenis benang untuk bahan kaos:

1. BENANG 20S.
Biasanya dipakai apabila kita menghendaki ketebalan atau gramasi bahan kaos antara 180 sampai dengan 220 gram/m2 untuk jenis rajutan Single Knitt.

2. BENANG 24S
iasa dipakai apabila kita menghendaki ketebalan atau gramasi bahan kaos antara 170 sampai dengan 210 gram/m2 untuk jenis rajutan Single Knitt.

3. BENANG 30S
Biasa dipakai apabila kita menghendaki ketebalan atau gramasi bahan kaos antara 140 sampai dengan 160 gram/m2 untuk jenis rajutan Single Knitt atau Gramasi 210 sampai dengan 230 gram/m2 untuk jenis rajutan Double Knitt.

4. BENANG 40 S
Biasa dipakai apabila kita menghendaki ketebalan atau gramasi bahan kaos antara 110 sampai dengan 120 gram/m2 untuk jenis rajutan Single Knitt atau Gramasi 180 sampai dengan 200 gram/m2 untuk jenis rajutan Double Knitt.

Teknik Sablon Cabut Warna - Discharge

Sablon discharge atau sablon cabut warna adalah sablon yang tintanya menghilangkan warna dari kaos, dan akan mengganti warnanya sesuai dengan warna tintanya. Tinta sablon Discharge adalah tinta berbasis air (water based) yang diformulasikan untuk menonaktifkan zat warna yang digunakan pada kain alami. Hasil sablon dengan teknik discharge ini sangat lembut terlihat seperti warna kain kaos alami.

Tinta sablon discharge ini cocok dipakai pada kaos polos berbahan katun 100% warna gelap. Pada kain katun 100% akan dihasilkan cetakan warna sablon discharge yang menyatu dengan baik dan akurasi warna yang sangat bagus. Tinta untuk sablon discharge ini tidak cocok pada kain sintetis yang banyak mengandung polyester. Hasil cetakan dari tinta discharge sangat lembut di tangan dan tinta ini meresap serta menyatu ke dalam serat kain. Tidak seperti sablon rubber yang seperti meletakkan tinta pada permukaan kain.

Namun demikian tidak semua warna kain bisa dilakukan sablon cabut warna ini. Ada beberapa warna yang sulit dicabut dari kain, diantaranya adalah warna biru, ungu dan hijau. Untuk kain yang memiliki warna tidak terlalu terang masih bisa digunakan untuk teknik sablon discharge. Bila anda ingin menyablon kain warna putih maka penggunaan pigmen warna putih dapat digunakan untuk teknik ini meskipun warna kain tidak aka tercabut 100% dan akan menghasilkan efek seperti 2 lapisan warna putih dengan salah satu lapisan akan terlihat lebih buram.

Dikarenakan tinta discharge ini menggunakan bahan kimia ZFS (Zinc Formaldahyde Sulfoxylate) maka pakaian hasil sablon discharge ini harus dicuci terlebih dahulu sebelum dipakai. Karena zat ini bisa menimbulkan iritasi pada mata dan kulit.




Contoh Sablon Discharge pada kaos polos


Kelebihan dari sablon discharge adalah:
  1. Hasil sablon sangat lembut
  2. Warna yang dihasilkan lebih indah alami
  3. Pengerjaannya yang relatif mudah
  4. Sangat bagus untuk menyablon pada pakaian warna gelap
  5. Teknik yang unik dalam menyablon
    Kelemahan Sablon Discharge:
    1. Sulit dilakukan untuk menyablon desain yang full color
    2. Teknik sablon ini tidak cocok untuk desain yang tingkat kedetailannya tinggi atau pada desain yang memiliki bagian-bagian yang halus.
    3. Akurasi untuk mencocokan denagn masing-masing warna desain sangat sulit.
    4. Tidak bekerja dengan baik pada semua warna, seperti warna biru dan ungu.
    5. Tidak diaplikasikan pada semua jenis kain, yang terbaik adalah kain atau kaos polos yang berbahan katun 100%.
    Tambahan :
    1. Teknik sablon discharge yang pertama harus diperhatikan adalah bahan. Jenis celupan bahan harus reaktif. Maka saat beli bahan ke toko, bilang beli bahan yang raktif. Sebab kalau pewarna kain sulfur hasil discharge tidak akan maksimal dan cenderung gagal.

    2. Jenis cat nya bisa pakai extender, lalu diberika obat discharge-nya kalau di Bandung biasa pakai namanya ordoles. Cukup 3 persen. Campurkan dan aduk dengan rata, ingat tinta yang sudah dicampur ordoles hanya mampu bertahan 4 jam untuk hasil yang maksimal

    3. Pengeringan saat di meja sablon jangan terlalu kering oleh hairdryer atau hot gan, justru harus cenderung masih basah catnya. System pengeringannya adalah saat cat masih basah lalu hot pres dengan panas 160 derajat selama 30 detik. Dimana obat discharge akan beroksidasi dengan bahan yang reaktif

    4. Semoga bermanfaat

      Meja Afdruk Film Sablon

      Proses penyinaran screen pada afdruk film sablon, ada 2 cara, yaitu penyinaran dengan bantuan sinar matahari dan sinar lampu.

      1. Menggunakan Sinar Matahari.
      dengan menggunakan sinar matahari mempunyai kelebihan proses penyinaran yang relatif cepat, sedang kelemahannya, yaitu keterbatasan waktu dan cuaca. Jika sedang dalam keadaan cuaca mendung atau musim hujan, atau malam hari kita tidak bisa melakuakn proses afdruk film sablon.

      2. Menggunakan penyinaran  lampu. 
      Lampu yang digunakan biasanya lampu neon TL bisa juga lampu pijar biasa, penyinaran memakai lampu tidak terbatasi oleh kendala cuaca jadi cara ini akan lebih efektif, sehingga kita bisa melakukan afdruk pada malam hari. Meski begitu tetap ada sedikit kelemahan juga, kinerja akan terganggu jika ada pemadaman listrik.
      Dari kedua cara tersebut di atas, kurang lebih mempunyai banyak kesamaan pada proses afdruk film sablon, hanya waktu penyinaran saja yang berbeda, pada penyinaran matahari memakai hitungan detik sedang penyinaran dengan lampu memakai hitungan menit.

      Berikut ini sketsa meja lampu sederhana untuk afdruk yang umum biasa gunakan :

      Tampak Atas



      Tampak Samping



      Perspektif


      Pada saat proses afdruk sama dengan proses penyinaran matahari, hanya saja posisi screen menghadap kebawah kearah sinar lampu. Meja afdruk ini bisa juga difungsikan untuk meja sablon dengan ditambahi  catokan, dan kita tidak perlu kuwatir meskipun tidak ada penutup disamping-sampin meja hasil afdruk-an kita akan tetap akurat.

      Atau kalau kurang yakin dengan meja yang terbuka, bisa pakai tutup dari triplek, seperti gambar dibawah ini;


      Gambar Meja Afdruk
      yang ditutup samping-sampingnya dengan triplek

      Cara Membuat Pasta Extender Sendiri

      Pasta atau Tinta Externder disebut JUGA Tinta Medium yang berbasis air, pasta ini biasa dipakai pada jenis kain warna terang, proses penyablonannya dimulai dari warna gelap dulu dan selanjutnya ke warna terang.
      Extender apabila telah di campur dengan pewarna maka tidak bisa tahan lama, tanda kerusakan adalah pasta mulai mencair, apabila dipakai akibatnya akan luntur.

      Bahan untuk membuat Paste Externder :
      1. BINDER = 1/2 LITER
      2. EMULSIFIR = SECUKUPNYA
      3. MINYAK TANAH / TERPIN = 1 LITER
      4. AIR = 1 LITER
      5. FIXS = 5 CC
      6. PRINTOL = 10 CC
       
      Cara Membuat :
      1. Tuang BINDER kedalam wadah plastik (ember)
      2. Masukkan MINYAK TANAH / TERPIN 
      3. Sambil diaduk tuang sedikit demi sedikit EMULSIFIR aduk apabila belum mengental tambah lagi sedikit, hingga mendapatkan kekentalan yang dibutuhkan.. 
      4. Sambil diaduk tuang AIR  kemudian masukkan FIXS dan PRINTOL.
      nah sekarang siap untuk dipakai.