Cara Membuat Stempel Sederhana Dari Karet Runaflek

Membuat stempel tidak seperti dulu, rumit banyak proses, pake dicukit lah, ada yang di press, buat cetakan master dulu pake bonit, trus buat cetakan lagi pake gip... hemmm rumit!!!, sekarang ada cara buat stempel yang simpel dan sederhana dalam pengerjaannya yaitu stempel dengan bahan Karet (polymer) "RUNAFLEK".

Biasnya karet ini tersedia pada toko peralatan percetakan dan sablon, perkiraan harga Karet Stempel Runaflek 1 lembar ukuran A4 Rp. 110.000, Kayu Stempel 3,5 cm : 5.000, dalam setiap pembelian karet Runaflek telah dilengkapi dengan gabus dan mika.


OK..! berikut ini adalah cara membuat Stempel menggunakan Karet Runaflek

Bahan :
  1. Gambar dalam kertas kalkir
  2. Karet Runaflek
  3. Thinner A
  4. Bensin
  5. Kayu Stempel
  6. Double tip
Alat :
  1. Papan triplek atau kayu datar untuk Alas
  2. Kaca untuk tutup
  3. Sikat Gigi
  4. Gelas takaran
  5. Gelas / Mangkuk
Cara Kerja :
  1. Buat design Stempel menggunakan program  CorelDRAW
  2. Cetak hasil design sampeyan dalam kertas kalkir kalau punya printer laser jet atau cetak dengan printer diskjet dengan kertas biasa lalu foto copy dalam kertas kalkir, atau langsung cetak dengan mika  (plastik transparan) yang khusus untuk mencetak dengan printer diskjet, banyak tersedia dipasaran, syarat utama kalau menggunakan mika bigitu selesai proses ngeprint langsung sampeyan keringkan, yang paling mudah menggunakan setrika dengan posisi mika dibawah setrika dengan jarak kira-kira 2 cm antara srika dengan mika film, kalau nggak gitu ada kemungkinan hasil cetakan akan mblobor!!!
  3. Siapkan papan triplek dan kaca pada tempat yang datar dan tertutup / gelap.
  4. Pasang karet runaflek diatas papan tersebut dengan ketentuan posisi karet sebagai berikut : gabus, karet dan paling atas mika.
  5. Gabus bisa disimpan dan mika yang atas bisa dilepas dan nanti digantikan oleh kaca
  6. Perhatikan posisi karet jangan sampai terbalik, posisi yang agak kaku ditaruh dibawah dan yang tadi ada dibawah mika ditaruh diatas.
  7. Taruh gambar yang ada dikertas kalkir tadi di atas karet runaflek dengan posisi terbalik, karena gambar nanti akan tercetak terbalik dan bila digunakan akan tercetak benar.
  8. Tutup dengan kaca bening dan jemur/panaskan pada cuaca panas kurang lebih 15 - 20 menit.
  9. Sambil menjemur karet tadi siapkan Larutannya, larutan bensin dengan larutan thiner 1 : 1 dicampur dalam gelas.
  10. Setelah kurang lebih cukup dalam penjemuran angkatlah karet tersebut dan lepas kaca, gambar kalkir dari papan.
  11. Ambil Karet tersebut dan gosoklah dengan sikat dengan menggunakan cairan larutan tadi pada bagian atas karet.
  12. Gosok terus sampai muncul gambar pada permukaan karet tersebut.
  13. Setelah selesai keringkan, lalu potong sesuai dengan bentuk stempel.
  14. Pasang karet tersebut dengan gabus yang telah disediakan tadi dengan menggunakan double tip.
  15. Setelah itu pasang gabus yang sudah tertempel dikaret tadi dengan kayu stempel dengan lem castol.
  16. Coba pada papan tatakan stempel,
  17. Dan lihat hasilnya, nah... ada penampakan ya..?
 Gambar Cara Afdruk-nya seperti gambar dibawah ini;




Desain untuk film yang umun seperti gambar dibawah ini, dan untuk pembuatan stempel film yang digunakan adalah film negatif, seperti contoh pada gambar baris nomor 2;




Demikian, semoga bermanfaat

Sumber : Belajar CorelDRAW

Proses Sablon Manual Dengan Sistem Todong

Proses sablon manual dengan sistem todong adalah cara yang paling "primitif" untuk sebagian tukang sablon, namun masih ampuh untuk desain yang sederhana, karena kecepatan proses dan kesederhanaan sistemnya.

Proses sablon dengan sistem todong ini merupakan salah satu teknik menyablon yang mudah dan juga murah. cara ini tanpa menggunakan alat bantu presisi sama sekali. Mengapa disebut “todong”? karena untuk mengepaskan screen pada kain kaos polos hanya mengandalkan ketelitian dan ketajaman mata saja. Cara ini banyak digunakan pada waktu dulu, tetapi untuk jaman sekarang sepertinya sudah jarang yang menggunakannya, karena alat penepat sablon sekarang ini murah harganya, tidak seperti dulu. ALat bantu yang umum dipakai untuk menggantikan proses sistem todong ini bervariasi mulai dari frame kayu, frame kayu presisi, frame besi, meja presisi, sampai mesin rotary.

Ada 2 cara yang biasa dipakai untuk menyablon kaos menggunakan teknik todong ini, yang pertama adalah dengan cara mengandalkan bentukan hasil afdruk screen dan yang kedua adalah dengan menggunakan tanda "Cros" 

1. Cara bentukan hasil afdruk screen;
Cara ini biasa digunakan untuk sablon kaos polos yang berwarna putih atau kaos warna terang, dan menggunakan tinta Externder, cara menyablonnya urutannya terbalik dimulai dari warna hitam atau warna gelap dan selanjutnya sesuai dengan urutan warna sampai yang terakhir warna paling terang, menggunakan tinta Extender karena pada warna hitam tidak terpengaruh apabila ditimpa dengan warna terang,

Contoh gambar menyablon menggunakan sisten ini;
misal gambar sepeti dibawah ini;


Urutan dalam menyablon seperti terlihat urut warna dari kiri ke kanan;


2. Cara dengan menggunakan tanda "Cros";
Tanda "Cros" yaitu tanda yang ditempatkan pada screen sablon, agar saat menggunakan screen bergantian bisa tetap tepat pada posisi yang dikendaki. Bentuk cros itu bisa menggunakan isolasi kertas. Kebanyakan orang yang menggunakan cara ini biasanya memanfaatkan isolasi kertas untuk ditempel di kaos jadi dan kemudian digunakan sebagai tempat untuk menyablonkan tanda cros-nya, dengan demikian dimaksudkan agar setelah proses sablon selesai isolasi kertas dapat dilepas dan tidak akan muncul bekas register di kaos yang dikerjakan. Cara ini biasa dipakai untuk sablon kaos warna gelap yang menggunakan tinta Rubber (karet)

Contoh gambar menyablon menggunakan sisten ini;
misal gambar seperti dibawah ini;


Urutan dalam menyablon seperti terlihat urut warna dari kiri ke kanan dan setiap film yang terbentuk pada screen ada tanda cros;


Demikian sekelumit tentang proses sablon manual dengan sisten todong, semoga bermanfaat...

Bahan Dasar Pembuatan Fiberglass

1. Resin

Resin adalah bahan kimia yang berbentuk cair, menyerupai minyak goreng, tetapi agak kental. Jenis resin bermacam-macam. Untuk bahan aksesoris fiberglass, umumnya menggunakan resin bening atau resin butek. Resin bening, biasanya digunakan untuk bentuk yang menonjolkan kebeningannya, seperti untuk aksesoris visor, kap lampu dll sebagai pengganti mika, namun penggunaan resin bening yang ada dipasaran untuk pengganti mika, masih belum menghasilkan kualitas yang memuaskan. Sedangkan resin jenis butek lebih banyak digunakan untuk pembuatan aksesoris, disamping harganya murah, resin ini dapat dengan mudah dibeli di toko-toko kimia.


2. Katalis

Cairan ini bisa dibilang pendamping setia resin, cairan ini biasanya berwarna bening dan berbau agak sengak. Cairan ini berfungsi untuk mempercepat proses pengerasan adonan fiber, semakin banyak katalis maka akan semakin cepat adonan mengeras tetapi hasilnya kurang bagus. Cairan ini jika mengenai kulit akan terasa panas, seperti cairan air zuur.


3. Kalsium Karbonat

Bahan berbentuk bubuk putih yang menyerupai terigu ini berfungsi sebagai pengental adonan fiberglass utama (resin, katalis dll). Semakin banyak campuran Kalsium Karbonat pada adonan, maka hasil fiberglass akan menjadi lebih tebal dan berat. Bahan ini dapat diganti dengan Talc, tetapi warna Talc agak lebih gelap. Tetapi saya belum menemukan perbedaan yang signifikan penggunaan Talc & Kalsium Karbonat.


4. Met/Matt

Met merupakan bahan serat kaca. Bahan ini berfungsi sebagai serat penguat dari adonan fiberglass ketika akan dicetak, agar hasilnya menjadi lebih kuat dan tidak mudah pecah. Bentuk met bermacam-macam, ada yang mirip bihun, kain, karung dan sarang lebah. Tetapi yang banyak dijumpai dipasaran adalah yang berbentuk seperti bihun.



5. Kobalt (Cobalt Blue)

Kobalt adalah bahan kimia yang berbentuk cair, berwarna biru mirip tinta dan mempunyai aroma tidak sedap. Cairan ini digunakan untuk tambahan campuran adonan resin & katalis, agar adonan lebih merekat pada met dan mempercepat pengerasan adonan fiber. Terlalu banyak menambahkan Kobalt dapat mengakibatkan hasil fiber yang getas (rapuh).


6. Wax (Mold Release)

Bahan ini sepintas mirip mentega/keju ketika masih di dalam wadahnya. Berfungsi sebagai pelicin pada tahap pencetakan yang menggunakan mal/molding, agar antara molding dengan hasil cetakan tidak saling merekat, sehingga dengan mudah dapat dilepaskan.

Tentang Resin

Resin atau binder merupakan komponen utama dalam cat. Resin berfungsi merekatkan komponen-komponen yang ada dan melekatkan keseluruhan bahan pada permukaan suatu bahan (membentuk film). Resin pada dasarnya adalah polymer dimana pada temperatur ruang (atau temperatur applikasi) bentuknya cair, bersifat lengket dan kental. Ada banyak jenis resin, seperti: Natural Oil, Alkyd, Nitro Cellulose, Polyester, Melamine, Acrylic, Epoxy, Polyurethane, Silicone, Fluorocarbon, Venyl, Cellolosic, dll. Resin dibagi berdasarkan mekanisme mengering atau mengerasnya (pembentukan film).

PENGUAPAN SOLVENT (Lacquer dan Duco)

Mengering atau mengerasnya resin terjadi karena penguapan solvent yang ada. Bahan yang padat akan tertinggal dan menempel merata pada seluruh permukaan bahan yang dicat. Selama solventnya masih ada maka resin ini belum mengeras. Untuk mempercepat proses menguapnya solvent, biasanya dibantu dengan pemanasan.

Resin jenis ini secara alamiah polymer-nya sudah cukup besar sehingga film yang terbentuk sekalipun tidak terjadi reaksi kimia sudah cukup kuat dan padat.

Kecepatan mongering, kualitas rata dan kilap dari permukaan film sangat dipengaruhi oleh pemilihan jenis dan komposisi solventnya. Contoh resin jenis ini adalah Nitro Cellulosa (NC), Cellolose Acetate Butyrate (CAB), Chlorinated Rubber, Acrylic Co-polymer, dll

REAKSI DENGAN UDARA (Varnish dan Syntetic Enamel)

Mengering atau mengeras karena ada reaksi kimia antara komponen udara (oksigen atau air) dengan resin tersebut membentuk molekul-molekul baru yang lebih besar dan saling berikatan satu sama lain.

Resin Alkyd atau Natural Oil (atau kombinasi keduanya) mempunyai ikatan rangkap (tak jenuh) dalam struktur molekulnya, oleh karenanya resin ini bersifat reaktif terhadap oksigen, namun pada temperatur ruang raktifitasnya masih kurang, perlu ditingkatkan reaktifitasnya dengan penambahan katalis (dryer) jika akan dipakai.

Pada resin Prepolymer Polyisocyanate terjadi reaksi "moisture cure" antara gugus fungsional yang reaktif dengan air (kelembaban) di udara.

Ciri utama cat yang mempergunakan Resin jenis ini adalah akan mudah mengeras pada permukaannya (atau mengulit), bila kena udara (terbuka kalengnya cukup lama).

REAKSI POLYMERISASI

Tanpa Katalis (2 Pack Enamel)
Pada suhu ruang, dua pasang resin jenis ini sudah cukup reaktif untuk memulai reaksi, maka pasangan resin jenis ini harus dipisahkan satu sama lain sebelum dipakai, dicampur satu dengan lainnya jika hanya akan digunakan.

Tergolong dalam jenis ini adalah resin Epoxy dengan Polyamide dan Polyol dengan Polyisocyanate. Resin kedua dalam pasangan tersebut, polyamide atau polyisocyanate biasa disebut sebagai "hardener", karena setelah resin ini dicampurkan dengan pasangannya akan terjadi reaksi polymerisasi dimana hasilnya ditandai dengan mengerasnya campuran tersebut.

Dengan Katalis
Karena pasangan dua resin ini tidak cukup reactive, maka perlu ditambahkan katalis untuk memulai reaksinya. Resin jenis ini bisa dicampur dan disimpan dalam satu wadah satu dengan lainnya.

Selama katalis belum dicampurkan maka tidak akan terjadi pengerasan pada bahan-bahan tersebut. Contoh resin ini adalah resin amino (melamine) dan alkyd polyol yang akan bereaksi atau mengeras bila ditambahkan katalis yaitu berupa asam organik atau anorganik.

Panas (Stoving Enamel)
Disamping katalis seperti sudah disebutkan di atas, panas juga biasa digunakan sebagai alat untuk mempercepat reaksi kimia. Contohnya adalah resin amino dan alkyd polyol yang dipakai pada cat jenis stoving (pangggang) pada cat-cat mobil.

Radiasi UV
Beberapa resin tertentu, seperti: Polyester tidak jenuh, bisa bereaksi satu dengan yang lain bila diradiasi dengan sinar UV. Pengeringan dan pengerasan terjadi setelah campuran resin dikenai sinar UV.
Selain dibagi berdasarkan mekanisme pembentukan filmnya, juga bisa dibagi berdasarkan sifat film yang terbentuk, yaitu:
THERMOPLASTIC
Film yang terbentuk dapat dikembalikan ke sifat semula dengan melarutkan ke dalam solvent

THERMOSETING
Film tidak bisa dikembalikan ke komponen asal, karena sudah membentuk ikatan tiga demensi yang kokoh dan kuat
Setiap jenis resin mempunyai banyak sekali type dan turunanya, bahkan kombinasi antara satu resin dengan resin yang lain juga menambah perbendaharaan jenis resin baru. Daya tahan, kekuatan dan karakter cat secara keseluruhan sangat dipengaruhi oleh jenis resin yang dipakai.
Pemilihan resin yang dipakai sangat dipengaruhi oleh banyak pertimbangan diantaranya adalah sebagai berikut:
  1. Pemakaian, jika akan digunakan dengan kuas maka sebaiknya dipakai resin yang secara alami encer dan agak lambat keringnya. Resin yang cocok adalah alkyd dengan kadar oil yang cukup banyak (alkyd long oil). Resin dengan kekentalan tinggi dan cepat kering sangat tidak cocok dipakai untuk pemakain dengan kuas, akan menimbulkan permukaan yang tidak rata setelah cat kering. Begitu juga resin yang encer dan lambat kering sangat tidak cocok untuk pemakaian dengan spray pada permukaan vertical.
  2. Kekuatan, jika dibutuhkan cat dengan daya tahan tinggi terhadap sinar matahari, maka resin yang tepat adalah Acrylic atau Polyurethane, namun jika dibutuhkan cat dengan kekuatan tinggi terhadap kimia, gesekan, benturan, dll namun untuk pemakian di dalam, maka resin Epoxy adalah jawabannya.
  3. Dan pertimbangan-pertimbangan yang lain seperti ongkos/harga, substrat (permukaan bahan yang akan di cat), lingkungan (berair, kering, korosif,…), dan lain-lain.
Beberapa website berikut perlu dikunjungi untuk mendapatkan gambaran lebih jelas tentang resin:
  1. http://resinkatalis.wordpress.com/
  2. http://www.batavindo.co.id/index_products.html
  3. http://www.bayer-ls.com/LS/LSWebCMS.NSF/all/Homepage_EN
  4. http://www.scanz.org.nz/meetings/mtngs00/confer00/binder.htm  
  5. http://www.eastman.com/Product_Information/polymers.asp
  6. http://www.psrc.usm.edu/macrog/epoxy.htm
  7. http://www.huntsman.com/ShowPage.cfm?PageID=2416
  8. http://www.pardic.co.id/
  9. http://www.eterindo.com/ebc.html
  10. http://resinweb.com/directory.php?hk=2
  11. http://www.basf.de/en/produkte/
  12. http://www.lautan-luas.com/
  13. http://www.jana-ksa.net/products.html

Silicone Rubber

Ketika kita ingin membuat benda dari resin dimana tidak ada cetakan yang tersedia dipasaran ataupun cetakan tersebut memiliki kerumitan yang lebih tinggi, maka salah satu pilihan yang paling feasible untuk dipilih adalah cetakan dari bahan silicone rubber.

 Bahan Silicone Rubber ini bahan dasarnya adalah karet yang telah diolah sedemikian rupa sehingga dalam keadaan dasar dia bersifat liquid (mengalir), namun dengan penambahan hardener dia akan membeku setelah beberapa saat hingga beberapa hari tergantung konsentrasi pencampurannya. Saat ini yang umum dijual ditoko bahan kimia, ada 2 jenis Silicone Rubber, yaitu Silicone Rubber RTV 585 dan RTV 586. RTV 585 harganya lebih mahal dari RTV 586. Harganya berkisar antara 200 - 300 ribu perkilo beserta hardenernya. Sementara RTV 586 harganya berkisar antara 150 - 200 ribu perkilo. 

Dari sifatnya, setelah membeku, RTV 585 memiliki sifat lebih padat dan kaku bila dibandingkan RTV 586, sehingga umur pakainya jauh lebih lama daripada RTV 586. Namun, RTV 585 tersebut menggunakan hardener yang bereaksi dengan udara, sehingga bila hardenernya lama tidak digunakan, akan membeku dan kita tidak dapat lagi menggunakan silicone rubber-nya, karena hardener dan silicone rubber tersebut dijual sepaket. Kalau RTV 586 lebih murah dan lebih tahan disimpan.

Berbeda dengan resin, dalam proses pembekuan silicone rubber tidak menimbulkan panas, Untuk membuat atau menduplikasi benda rumit, maka kita harus memiliki masternya terlebih dahulu. Master ini dapat kita buat dari bahan kayu, resin, fiberglass, plastik, melamin, tanah liat, dan sebagainya. 

Dan untuk membuat molding atau master cetakan menggunakan Silicone Rubber bisa intip disini!!!


Membuat Molding (Mal Cetakan) Resin Satu Muka Dengan Silicone Rubber

Fiberglass adalah sebuah product bahan kimia yang disebut resin, untuk tulang penguatnya disebut met atau serat gelas dan sebagai pengeras biasanya ditambahkan bubuk talk, dari semua bahan itu bisa diciptakan atau menduplikasi benda apasaja. Seperti meja, kursi, patung, alat permainan.dsb. Untuk membuat atau menduplikasi benda rumit, maka kita harus memiliki masternya terlebih dahulu. Master ini dapat kita buat dari bahan kayu, resin, fiberglass, plastik, melamin, tanah liat, dan sebagainya.

Langkah pertama membuat barang dari fiberglass kita harus membuat acuan atau cetakan, Pertama-tama siapkan modelnya, bisa dari barang yang sudah jadi misalnya patung porselen atau boneka plastik tetapi bila ingin dari karya sendiri bisa membuat dari kayu atau bahan lempung / tanah liat, bisa juga dari bahan lilin mainan.

Yang perlu disiapkan adalah;
  1. Resin
  2. Katalis 
  3. Met
  4. Silikon rubber 
  5. Lempung / lilin mainan 
  6. pelepas acuan (bisa semir sepatu bisa pengkilap lantai)
  7. Sundip kayu 
  8. Gelas plastik
  9. Timbangan kecil 
  10. Gelas ukuran 
  11. Kape 
  12. Gunting 
  13. Cutter 
  14. Lakban 
  15. Kain lap 
  16. Kwas besar 
  17. Kwas kecil 
  18. kaca (sebagai tataan)
Membuat Acuan / Cetakan  Satu Muka
  1. Pipihkan lilin mainan / tanah liat diatas meja kaca, letakan model diatasnya, beri pagar pembatas keliling kira kira dari model jaraknya 2 cm.
  2. Oleskan pelepas acuan dari semir sepatu / pengkilap lantai dengan kwas kecil ke seluruh model.
  3. Tuang silicone rubber ke dalam gelas plastik uk 240 ml. Tetesi dengan katalis sebanyak 140 tetes. Aduk secara merata. Tuang kedalam model, ratakan dengan sundip kayu. karet akan membeku sekitar 2 - 3 jam.
  4. Setelah karet membeku, siapkan gips kira kira 0,5 kg, campur dengan air, remas dengan tangan, jangan terlalu kental atau encer, kemudian tuang kedalam model secara merata, gips akan mengeras sekitar 15 menit.
  5. Model boleh dilepas sekitar 20 menit kemudian, lepaskan pagar lilin / tanah liatnya, kemudian model dibalik bersihkan semua lilinnya, lepaskan model dari gips, dan karetnya kemudian karet di letakan kembali pada posisinya semula kedalam gips.

Model ditaruh diatas lempengan 
lilin mainan / tanah liat



Pinggiran model diberi pagar lilin, 
kemudian tuang silikone 1 gelas uk. 270 ml. 
dengan 140 tetes katalis


Kira kira 2 jam silikone mulai mengeras, 
3 jam kemudian model di tutup dengan gips 
sebagai penahan bentuk, setelah kering atau gips 
merngeras dalam waktu 15 menit. 
balikan model.dan lepaskan karet dari modelnya


Mencetak / Menuang;
  1. Pertama olesi karet dengan pelepas acuan, kalau ingin melihat hasil cetakan, bisa dicoba dahulu dengan bahan gips. tuang gips yang telah dilarutkan denga air kedalam cetakan. 15 menit setelah mengeras, lepaskan dari cetakan.
  2. Mencetak memakai resin fiber, siapkan resin, katalis, gelas untuk ukuran, talk, met / serat gelas, pengaduk, sundip kayu, cutter, gunting, gelas plastik.
  3. Tuang resin 1/2 gelas campur dengan talk kira kira 1 sendok makan, aduk secara merata, beri sekitar 20 tetes katalis, aduk- tuang sedikit ke acuan, ratakan dengan kwas keseluruh permukaan karet, setelah agak mengental buat adonan lagi, oleskan lagi kemudian beri sobekan met basahi dengan resin sambil ditekan tekan memakai kwas beri lagi sobekan met basahi resin dan tekan sambil di olesi dengan resin. Untuk ketebalannya tergantung kebutuhan kalau bendanya kecil cukup 2-3 kali pelapisan terakhir olesi lagi dengan resin sebagai penutup. Resin akan mengeras sekitar 1 -2 jam.
  4. Setelah keras cetakan bisa dilepas dari acuan, untuk merapikan pinggiran hasil cetakan, bisa digunting atau di sayat dengan cutter.
  5. Hasil akhir bisa di cat.
Demikian, membuat acuan atau cetakan fiberglass satu muka, semoga bermanfaat.

sumber ; fiberglass

Coater Alat Oles Obat Afdruk

Salah satu perlengkapan sablon yang dibutuhkan bagi tukang sablon adalah sebuah alat pengoles obat afdruk pada kain kasa atau screen yang disebut COATER (terkadang dinamakan Emulsion Scoop Coater).

Coater digunakan untuk menampung obat afdruk (emulsion) dan mengoleskan obat afdruk pada kain screen sehingga lapisan film obat afdruk dapat merata pada semua bidang permukaan dan tentu saja dengan pemolesan yang rata maka berpengaruh pada hasil akhir proses pengafdrukan serta hasil cetak sablon yang dihasilkan akan menjadi lebih baik lagi.

Bentuk coater seperti pada gambar dibawah ini;


Cara penggunaannya seperti gambar dibawah ini;



Cara pengafdrukan pada screen sablon tunggu artikel berikutnya...

Tahapan Dalam Belajar Sablon Kaos


Tahapan-tahapan dalam belajar sablon kaos adalah sebagai berikut; 
1. Mengenal peralatan yang dipakai dalam nyablon.
  • Screen Sablon
  • Obat Afdruk atau Obat Film.
  • Penghapus obat Afdruk.
  • Film sablon.
  • Penggaris Mika atau yang sejenisnya.
  • Hair Dryer atau Kipas Angin
  • Papan triplek, Spon, Kain Hitam, Kaca 5mm, Seprotan air.
  • Rakel semacam karet dengan permukaan rata.
  • Tinta Sablon.
  • Meja untuk nyablon.
  • Lem Kain (biasanya pakai Lem Stiker yang tetap lengket)
2. Mengetahui cara mengafdruk film ke screen.
3. Mengenal beberapa jenis tinta untuk kaos.
4. Mengetahui cara nyablon kaos secara benar.
5. Mengetahui cara bersihkan screen dari obat afdruk, setelah selesai nyablon.

Alat-alat dan Kebutuhan Sablon

Sebelum mulai lebih jauh tentang sablon, kita harus kenali dulu alat-alat dan keperluan yang dibutuhkan untuk keperluan sablon, diantaranya adalah;

1. Screen Sablon
Alat ini berfungsi sebagai perantara tinta sablon ke media sablon. Screen sablon terdiri dari rangka (midangan) dan kain kassa (kain screen). Rangka biasa dibuat dari kayu atau alumunium. Screen memiliki berbagai macam ukuran, ada yang berukuran 15 cmx 25 cm atao 30cm x 40cm sampai ukuran 8 meter yang biasa dipakai untuk membuat spanduk. Demikian juga kain kassa memiliki pori-pori yang berbeda-beda, misalnya T48 atau T61 biasa dipakai buat nyablon kaos atau spanduk, yang lain T160, T180, T200 biasa dipakai untuk nyablon stiker atau plastik.


2. Obat Afruk
Bahan ini digunakan untuk mengafdruk gambar dari film ke screen. Biasanya terdiri dari dua botol, botol besar adalag obat afdruknya, botol kecil pecampurnya, usahakan mencampur disesuaikan dengan kebutuhan, karena kalau terlalu lama obat afdruk tidak dipakai akan rusak.


3. Film Sablon.
Adalah gambar yang sudah diprint/dicetak pada kertas. Biasanya yang dipakai ngeprint adalah printer laser jet karena printer laser jet memiliki kepekatan warna hitam yang merata, sehingga memudahkan ketika mengafdruk film ke screen. Film sablon biasanya diprint dikertas karkir. Kalau aku pribadi pakai kertas biasa yang diolesi dengan minyak guring (bacanya; goreng.. hehehe) dengan tujuan agar kertas tembus cahaya.


4. Coater
Coater adalah alat yang dipakai untuk mengoleskan atau meratakan obat afdruk ke screen,  kita juga bisa menggunakan alat lain selain coater seperti penggaris busur derajat atau mika, dan perlu diingat keadaan permukaan pinggir mika harus rata, lebih baik lagi kalau ditipiskan pinggirnya.


5. Hair Dryer / Kipas Angin
Dipakai untuk mngeringkan screen, karena screen yang sudah diolesi obat afdruk tidak boleh terkena cahaya matahari dengan intensitas tinggi. Oleh karena itu pake hair dryer diruangan tertutup dan agak gelap untuk menjaga kegagalan mengafdruk film, (gak perlu sampai gelap amat ntar gak bisa liat)


6. Papan triplek, Busa Spon, Kain Hitam, Kaca 5mm.
Semuanya dipakai untuk proses pengabrukan dengan menyinari screen yang sudah diafdruk dibawah lampu TL atau sinar matahari.

7. Rakel semacam karet dengan permukaan rata.
Rakel berfungsi untuk meratakan dan menyablonkan tinta kemedia sablon. Terdiri dari dua bagian karet rakel dan pegangannya, biasanya kayu atau alumunium.



8. Tinta Sablon.
Ada bermacam-macam jenisnya tergantung media apa yang akan kita sablon. Biasanya dicampur dengan pigmen (pewarna) dan binder (anti luntur), apabila terlalu encer bisa dicampur dengan Emulsifir (pengencer), dan apabila terlalu kental bisa di tambahkan garam sedikit, (ingat hanya sedikit saja, kalau kebanyakan bisa encer dan campuran tinta rusak)


9. Meja sablon.
Namanya juga meja sablon, fungsinya ya… buat meletakkan media yang akan disablon. Untuk sablon kaos manual meja tidak perlu pakai catokan.

10. Latek / Lem Kain (Lem Stiker)
Dipakai pada waktu nyablon kaos, atau kain yang disablon lebih dari satu warna. Kalau dalam jumlah banyak lem dioleskan pada beberapa lembar triplek seukuran kaos atau media gambar yang kita sablon.

Demikian, selesai... itu saja sementara yang dibutuhkan untuk nyablon, kalau ada yang kurang… nanti dilengkapi…